Sejarah Pedurungan
Desa pedurungan di bagi menjadi 4 wilayah yang meliputi Pedurungan barat,Pedurungan
tengah, Pedurungan
timur (kebumen) dan Kaladana , antara
wilayahnya pedurungan barat dan pedurungan tengah di pisahkan oleh aliran
sebuah sungai yang bernama sungai elon ( Kali waluh ). Kantor kelurahanya
sendiri bertempat di wilayah pedurungan tengah. Di pedurungan barat terdapat
masjid yang dikenal dengan nama "Masjid Semampir" peninggalan Mbah
Qoyyim yaitu tokoh anti Belanda dari kalangan pesantren Buntet wilayah Keraton
Cirebon yang mengasingkan diri ketika terjadi pertempuran melawan Belanda. Di
pedurungan terdapat 3 ( Tiga ) makam yang dikenal dengan makam Mbah Salamudin,
Mbah Satariyyah yang kemungkinan penyebar tarikat Satariyyah dan Mbah Majalangu
(Mbah Imaduddin) di Pedurungan Barat tepatnya samping rumah saya.. :-D
Desa pedurungan adalah
desa yang sangat strategis untuk ditemukan pasalnya letak desa tersebut berada
di tengah-tengah kecamatan taman, perbatasan desa pedurungan yaitu desa beji di
sebelah utara, desa taman di sebelah barat, desa Serang di sebelah timur dan
desa banjaran di sebelah selatan. Mata pencaharian masyarakat desa pedurungan
adalah masih di dominasi oleh buruh tani, perantau dan sebagian kecil pegawai
negeri. Sehingga tidaklah heran kalau perkembangan desa pedurungan tidak semaju
jika dibandingkan dengan desa lain. tetapi saya sendiri nyaman tinggal di
tempat kelahiran saya ini ketimbang merantau. Karena suasana yang nyaman dan
tidak terlalu bising.
Sayang sekali, Perusahaan yang dulunya sangat dibangga-banggakan
karena banyak mempekerjakan tenaga daerah sendiri sudah bangkrut. Apalagi
dengan bangkrutnya sebuah perusahaan textile yang berada diwilayah Pedurungan,
nyaris kehidupan perekonomian dipedurungan kurang menggairahkan, banyak yang
kehilangan pekerjaan dan menjadi pelancong ke kota-kota besar. Disamping
pertanian sebenarnya desa Pedurungan memiliki potensi ekonomi yang cukup bagus
untuk dikembangkan, industri rumahan dan potensi alam masih memungkinkan untuk
dikembangkan di desa.
Semoga saja ada penerus dan entrepreneur asli dari desa pedurungan
dan kepedulian terhadap perkembangan desa ini. Masyarakat desa pedurungan masih
sangat pekat dengan kehidupan yang saling tolong menolong antar warganya bahkan
slalu bersikap sopan santun pada tamu yang datang ke desa tersebut dan dengan
sambutan yang ramah tamah dari masyarakatnya sendiri, desa yang masih kental
akan kehidupan beragama dan tak lepas dari adat dan istiadatnya.
Sekian dulu cerita saya.. semoga ajja sabatInfo bisa lebih mengenal dan bisa tertarik untuk meningkatkan desanya masing-masing.. :-)
https://youtu.be/H5Szwx_YOFQ
BalasHapus