Jumat, 07 November 2014

Sejarah Singkat Desa Pedurungan


Sejarah Pedurungan

Desa pedurungan di bagi menjadi 4 wilayah yang meliputi Pedurungan barat,Pedurungan tengah, Pedurungan timur (kebumen) dan Kaladana , antara wilayahnya pedurungan barat dan pedurungan tengah di pisahkan oleh aliran sebuah sungai yang bernama sungai elon ( Kali waluh ). Kantor kelurahanya sendiri bertempat di wilayah pedurungan tengah. Di pedurungan barat terdapat masjid yang dikenal dengan nama "Masjid Semampir" peninggalan Mbah Qoyyim yaitu tokoh anti Belanda dari kalangan pesantren Buntet wilayah Keraton Cirebon yang mengasingkan diri ketika terjadi pertempuran melawan Belanda. Di pedurungan terdapat 3 ( Tiga ) makam yang dikenal dengan makam Mbah Salamudin, Mbah Satariyyah yang kemungkinan penyebar tarikat Satariyyah dan Mbah Majalangu (Mbah Imaduddin) di Pedurungan Barat tepatnya samping rumah saya.. :-D

Desa pedurungan adalah desa yang sangat strategis untuk ditemukan pasalnya letak desa tersebut berada di tengah-tengah kecamatan taman, perbatasan desa pedurungan yaitu desa beji di sebelah utara, desa taman di sebelah barat, desa Serang di sebelah timur dan desa banjaran di sebelah selatan. Mata pencaharian masyarakat desa pedurungan adalah masih di dominasi oleh buruh tani, perantau dan sebagian kecil pegawai negeri. Sehingga tidaklah heran kalau perkembangan desa pedurungan tidak semaju jika dibandingkan dengan desa lain. tetapi saya sendiri nyaman tinggal di tempat kelahiran saya ini ketimbang merantau. Karena suasana yang nyaman dan tidak terlalu bising.

Sayang sekali, Perusahaan yang dulunya sangat dibangga-banggakan karena banyak mempekerjakan tenaga daerah sendiri sudah bangkrut. Apalagi dengan bangkrutnya sebuah perusahaan textile yang berada diwilayah Pedurungan, nyaris kehidupan perekonomian dipedurungan kurang menggairahkan, banyak yang kehilangan pekerjaan dan menjadi pelancong ke kota-kota besar. Disamping pertanian sebenarnya desa Pedurungan memiliki potensi ekonomi yang cukup bagus untuk dikembangkan, industri rumahan dan potensi alam masih memungkinkan untuk dikembangkan di desa. 

Semoga saja ada penerus dan entrepreneur asli dari desa pedurungan dan kepedulian terhadap perkembangan desa ini. Masyarakat desa pedurungan masih sangat pekat dengan kehidupan yang saling tolong menolong antar warganya bahkan slalu bersikap sopan santun pada tamu yang datang ke desa tersebut dan dengan sambutan yang ramah tamah dari masyarakatnya sendiri, desa yang masih kental akan kehidupan beragama dan tak lepas dari adat dan istiadatnya. 

Sekian dulu cerita saya.. semoga ajja sabatInfo bisa lebih mengenal dan bisa tertarik untuk meningkatkan desanya masing-masing.. :-)

1 komentar:

Tombol Share